Minggu, 27 Juni 2010

Ya Allah

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan Ya Allah... Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

Janji Allah

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Berikut ini sekelumit apa yang bisa saya hadirkan kepada pembaca agar dapat meredam perasaan negatif dan semoga mendatangkan optimisme dalam mencari teman hidup. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan kaum muslimin semuanya. Saya memohon kepada Allah semoga usaha saya ini mendatangkan pahala yang tiada putus bagi saya.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku...

1. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)". (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, "apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?".

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah - dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya - maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. "Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Ar Ruum : 21)

5. "Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina' ". (Al Mu'min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dst.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam". (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu." (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik." (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. "Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat". (Al Baqarah : 153)

Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid'ah-bid'ah.

7. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Alam Nasyrah : 5 - 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. "Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta'ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40)

10. "Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

"Insan Kamil Kalimasada"

Satu saja Pintaku Ya Rasulullah!!!

Berjuta kegalauan mendera di lubuk hati perempuan itu. Tertatih ia melangkah. Jauhnya jarak, panasnya perjalanan, tidak ia pedulikan. Harapannya hanya satu. Ia ingin pulih. Kepulihan yang membuatnya ringan dalam beribadah. Kesembuhan yang dapat mengakhiri risaunya selama ini.

Untuk itu, satu pintu yang ia tuju. Pintu rumah lelaki paling mulia. Pintu RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam.

"Ya RasuluLlah," ujarnya. "Aku mengidap penyakit yang telah lama tak kunjung sembuh. Jika penyakitku itu menerpa, hilanglah kesadaranku. Aku bergerak-gerak tanpa dapat kukendalikan. Dalam ketidaksadaranku, seringkali tersingkap auratku."

"Ya Rasulullah, aku mohon kepadamu, doakanlah aku agar terbebas dari penyakit ini," demikian pintanya.

RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam tersenyum dan menjawab, "Sungguh, jika engkau mampu untuk bersabar dalam derita penyakitmu ini, maka balasan bagimu adalah syurga ..."

"Akan tetapi jika engkau tidak dapat bersabar, aku dapat saja meminta kepada Allah agar Ia berkenan menyembuhkanmu," ucap RasuluLlah.

Mendengar syurga yang dijanjikan kepadanya, perempuan itupun bergegas menyahut, "Aku siap untuk bersabar Ya RasuluLlah ..."

"Hanya satu saja yang mengganggu fikiranku saat ini. Jika kau berkenan doakanlah aku untuk satu hal saja. Auratku sering tersingkap saat aku diserang penyakitku. Karena itu pintaku hanya satu wahai utusan Allah. Mohonkanlah kepada Allah, agar auratku tidak tersingkap saat aku tidak sadar," ungkapnya lirih.

RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam pun mengangkat kedua tangannya. Berdo'a kepada Allah, agar aurat perempuan itu tak pernah lagi tersingkap saat ia sakit.

*******

Kisah yang menggetarkan ini, ditulis oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahih-nya. Keduanya meriwayatkan kisah ini dengan jalur sanad yang bersumber dari sahabat Abdullah ibn Abbas radhiyaLlahu 'anhuma.

Ada banyak hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini. Syaikh Salim ibn I'ed al-Hilali dalam kitab Bahjatun Nazhirin menyebutkan setidaknya lima pelajaran dalam hadits ini.

Namun dalam tulisan ini saya hanya ingin mengangkat satu saja hikmah dari kisah ini. Yaitu, betapa besarnya al-hayaaa' 'inda shohaabiyaat. Betapa besarnya rasa malu di kalangan para sahabat perempuan.

Begitulah. Karena besarnya kerinduan akan syurga, perempuan ini berkomitmen untuk tetap bersabar dalam deraan penyakitnya. Penyakit sejenis epilepsi yang dapat membawanya kapan saja untuk hilang kesadaran.

Meskipun ia mampu untuk bersabar menjalani hari-hari dalam kehidupannya dengan penyakit, ia menyimpan satu kecemasan. Cemas karena auratnya bisa saja tersingkap saat ia tak sadar. Untuk itulah ia memohon agar RasuluLlah berkenan mendoakannya agar auratnya tidak tersingkap.

Jika dalam keadaan tidak sadar saja, perempuan di masa RasuluLlah cemas bila auratnya tersingkap. Apatah lagi jika dalam keadaan sadar. Tentu lebih besar lagi rasa malu itu tertanam.

Sekarang, kemanakah rasa malu itu berada ....? Saat perempuan-perempuan berjalan setiap hari, dengan kesadaran penuh, hanya dilapisi pakaian berbahan minim.

Kemanakah rasa malu itu pergi hari ini... ? Saat foto-foto "manis" para "akhwat" muslimah tersebar di mana-mana ... Di dunia maya maupun di dunia nyata. Di tembok facebook maupun di tembok rumah dan pagar.

Masih adakah kerinduan pada syurga itu ...? Sebagaimana rindunya para shohabiyat. Kerinduan yang mengokohkan mereka untuk tetap bersabar dalam penderitaan. Tetap bersabar dalam keta'atan

Sungguh benarlah sabda RasuluLlah shallaLlahu alayhi wa sallam, "al-hayaa-u minal iimaan ..." Rasa malu itu adalah sebagian dari iman. Kalau rasa malu itu telah hilang, saatnya kita menjenguk hati kita. Masih adakah keimanan itu terpatri ? Masih adakah rasa takut kepada Allah tertanam ?

Seringkali ada orang yang berfikir, "Tak apalah auratku terbuka sedikit ... Mudah-mudahan ini diampuni oleh Allah ... Toh, ini bukanlah perkara yang besar .. Kalaupun dosa, ini hanya lah dosa kecil ..."

Hmm, mungkin saja ini dosa kecil. Namun, dibalik dosa kecil itu ada aturan Sang Pencipta Langit dan Bumi yang telah kau langgar.

Benarlah ucapan seorang sholih yang berkata, "Jangan pernah kau pandang remeh dosa kecil yang kau lakukan. Tapi pandanglah Ia yang perintah-Nya telah kau langgar."


Wallahu a'lam bis showwab.

Oleh Muhammad Setiawan

Sabtu, 26 Juni 2010

Aku Takut!!!!!


Aku Takut dalam Kuburku nanti, tak seorang pun yang menemaniku...
benda kesayanganku pun tak dapat kubawa,
meski hanya ingin kugenggam untuk menahan rasa takut yang kualami.
Tidak ada yang tahu apa yang akan Mungkar dan Nakir lakukan padaku?!
Meskipun mereka hanya memberikan 5 pertanyaan,
tetapi apakah sanggup aku menjawabnya????
TIDAK!!! Amalku pun belm mencapai berat 1 biji Zarrah!
tapi, mengapa amalku tak aku tambah??
padahal aku tahu ganjaran apa yang kudapatkan jika kelak amal burukku melebihi amal baikku??!! hanya rasa takut yang selalu menghantuiki saat ini....
hanya kepada RAbbku aku mintai pertolongan!!!
Sebaik-baik manusia yaitu bermanfaat bagi orang lain...